Contoh Membuat Laporan Hasil Membaca Buku

 

Laporan Hasil Membaca Buku

Judul buku    : Sukarno File

Nama penulis     : Antonie C.A Dake

Ketebalan buku  : 549 halaman

Tahun terbit        : 2005

Penerbit              : Aksara Karunia

Jenis buku           : Non fiksi (Biografi)


Bab/Paragraf

Butir-butir penting

1/1

Suasana politik dan ekonomi mencengkram Indonesia pada tahun 1965.

1/2

Radikalisasi sikap terhadap luar Negeri berkembang seiring dengan pertentangan semakin menajam,di satu sisi Negeri menghadapi keadaan ekonomi yang menyedihkan.

1/3

Sukarno memihak pada PKI dalam menghadapi pimpinan tentara.

1/4

“Angkatan Kelima” sebagai alat pendongkrak.

1/5

PKI merupakan partai yang memiliki organisasi yang luas.

1/6

Sasaran PKI tahun 1965 terdapat dalam slogan partai yang pertama yakni “Ganyang Kabir”

1/7

“Dwifungsi” memberikan kekuasaan dan pengaruh yang lebih luas dari yang telah di miliki PKI pada tentara untuk menghadapi pihak Angkatan Darat.

1/8

Tanggal 13 Mei 1965 bagi PKI merupakan ujian mengenai makna usaha untuk mempersenjatai rakyat.

1/9

Sukarno ingin memastikan pendirian kedua perwira tinggi terhadap politasi Angkatan Bersenjata.

1/10

Sukarno mendadak menyelenggarakan pertemuan dengan para panglima dari keempat angkatan.

1/11

Presiden mempunyai bukti bahwa para Jenderal berkomplotan dengan duta besar Inggris di Jakarta,Sir andrew Gilchrist.

1/12

Pertemuan para panglima Angkatan terjadi konfrotasi antara Presiden dan Yani.

1/13

Presiden dan pimpinan Angkatan Darat seakan-akan terjadi permainan pingpong politik.

1/14

Sukarno menyinggung suatu masalah peka soal pembentukan”Angkatan Kelima”.

2/1

6 Juni Presiden sukarno merayakan ulang tahunnya.

2/2

Seorang komentator merinci penilaian Presiden.

2/3

Presiden mengemukakan pendapat tentang para Presiden.

2/4

Laksamana Muda Martadinata atas nama Angkatan Laut menyatakan menolak gagasanl.

2/5

Sukarno tidak pernah merasa bahwa di dukung sepenuhnya oleh Angkatan Bersenjata Indonesia.

2/6

PKI telah melancarkan ofensif Propaganda besar-besaran.

2/7

Kelompok lain hanya dapat di kerahkan untuk menghadapi “Nekolim”

2/8

Yani menandaskan bahwa Angkatan Darat tidak dapat menerima Nasakominasi secara”organisatoris”

2/9

Suatu pertemuan petinggi-petinggi militer di ibu kota

2/10

Alhasil Angkatan Darat akhirnya secara kolektif menentukan sikap mengenai gagasan untuk mempersenjatai kelompok kelompok sipil.

2/11

Sukarno memanggil kembali pemimpin PKI.

2/12

Subandrio mendapat perintah.

2/13

Presiden memanggil kembali nyoto nyoto yang duduk dalam kabinet.

2/14

Aidit membatalkan jadwal perjalanannya .

2/15

Tanggal 4 Agustus telah terjadi sesuatu yang menyebabkan Aidit mengubah pikiran.

3/1

Tahun 1965 Presiden Sukarno mulai di rajut dalam pola yang akan menentukan nasibnya.

3/2

Permasalahan Presiden seakan akan membengkak cenderung untuk membesar-besarkan persoalannya.

3/3

Perbedaan pendapat antara Presiden dan para Jenderal.

3/4

Perwujudan gagasan menurut pendapat Presiden.

3/5

Yani mengumumkan mengenai masalah mempersenjatai petani dan buruh.

3/6

Sukarno yakin sudah waktunya melancarkan tindakan tehadap pimpinan Angkatan Darat.

3/7

Konfrontasi pernyataan dari saksi saksi.

3/8

Waluyo menempati kedudukan ketiga.

3/9

Sukarno mendapat serangan pendarahan otak (stroke) ringan.

3/10

Hal terjadinya Sukarno stroke.

3/11

Terjadi sesuatu saat Presiden di periksa beberapa dokter.

3/12

Bermacam-macam desus-desus yang simpang siur.

3/13

4 Agustus timbul kepanikan,termasuk desus-desus mengenai keadaan kesehatan Sukarno.

3/14

Yani menyelenggarakan pertemuan SUAD.

3/15

Kesimpulan kelompok dokter Cina.

3/16

Kesimpulan bahwa Aidit dan Nyoto di panggil pulang oleh Presiden.

4/1

4 Agustus Sukarno mengadakan pembicaraan dengan dua orang perwira dari pasukan Cakrabirawa.

4/2

Waluyo menjadi mata rantai yang paling penting antara Untung dengan PKI.

4/3

Chou mendesak Aidit

4/4

Sebagai pemimpin Buro,Aidit mengangkat seorang kepercayaannya yakni Syam yang juga di kenal dengan nama Kamaruzaman.

4/5

Waluyo melaporkan pertemuannya dengan untung itu pada Syam.

4/6

Aidit kembali di Jakarta tanggal 7 Agustus dari Beijing.

4/7

Aidit mendengar desus-desus mengenai penyakit presiden.

4/8

Pertemuan ketiga mengiring partai langsung kearah jurang kehancuran dan disintegrasi total.

4/9

Akibat dari perembukan intern itu terjadinya rajutan yang erat antara aksi-aksi PKI.

4/10

Pihak Aidit tercatat pada pertemuan tanggal 7 Agustus yang mencerminkan ke khawatirannya mengenai perkembangan yang sedang terjadi.

4/11

Syam melaporkan bahwa beberapa hari sebelumnya Untung bertemu dengan Waluyo untuk memberitahukan sekitar gagasan Presiden menginginkannya melancarkan aksi.

4/12

Sukarno berada dalam proses penyembuhan dari serangan stroke ringan pada tanggal 7 Agustus.

4/13

Pada tanggal 13 Agustus Buro khusus PKI mulai dengan merancang komplotan anti-komplotanpara jenderal.

4/14

Aidit memang lebih condong untuk berurusan dengan Buro khusus untuk menjamin bahwa ia menguasai masalah uang terkait. 

4/15

Syam pada tanggal 15 Agustus memperkenalkan Buro khusnya kepada beberapa perwira yang “bersahabar”

4/16

Rapat Politburo pertama tanggal 7 Agustus itu Aidit mengumumkan  akan mengadakan pertemuan kedua.

4/17

Aidit menyibukan diri untuk menangani agenda persekongkolannya,

4/18

Para anggota Politburo berbicara dengan kelompok dokter Cina yang memeriksa Sukarno.Kesimpulannya bahwa kesehatan Sukarno”jelek dan sangat berbahaya”

4/19

Aidit menerangkan”informasi baru” pada Politburo,terdapat Dewan Jenderal yang merencanakan untuk memusnahkan PKI.

5/1

Tahun 1965 persekongkolan terhadap pucuk pimpinan Angkatan Darat kian hari mendapat bentuk yang lebih nyata.

5/2

Dalam tubuh pucuk pimpinan PKI terdapat sejumlah kombinasi.

5/3

Di Istana Merdeka terdapat lingkaran sekeliling presiden.

5/4

Lingkaran terdiri dari sejumlah perwira tinggi yang dekat secara pribadi dengan Sukarno.

5/5

Setelah meninggalnya Sukarno dalam bulan Juni 1970 di panggil untuk memberikan keterangan rinci mengenai apa yang diketahui dalam suatu kesaksian.

5/6

Pada tanggal 4 Agustus Presiden meminta pada Untung apakah ia bersedia untuk melancarkan tindakan terhadap para jenderal yang”tidak loyal”.

5/7

Dalam tubuh pmpinan pusat PKI terdapat lingkaran-lingkaran.

5/8

Lingkaran kedua dalam pimpinan tubuh PKI terdiri dari Aidit,Syam dan para anggota Buro khusus lain.

5/9

Lingkaran ketiga adalah Politburo.

5/10

Lalu akan diadakan sidang.

5/11

Sidang Pertama dari tiga pertemuan Politburo bulan Agustus sebenarnya hanya bersifat informatif.

5/12

Pertemuan ketiga dalam bulan Agustus merupakan yang terpenting dan dalam pertemuan itu telah di letakkan dasar-dasar untuk aksi pimpinan pki dalam minggu-minggu mendatang.

5/13

Sebelum tanggal 28 Agustus Adit mengambil keputusan untuk melancarkan aksi penghalangan terhadap para jenderal yang di anggap pembangkang.

5/14

Kesimpulannya bahwa Adit telah menciptakan keadaan dimana ia bebas dapat bertindak sesuai dengan perkembangan situasi.

5/15

Tanggal 29 Agustus,Kelompok Untung menyelenggarakan pertemuaanya yang terakhir dan pada pertemuan itu Suparjo hadir untuk pertama kalinya.

6/1

Tanggal 30 September Sukarno ingin melihat dilancarkan aksi cepat terhadap Jenderal Angkatan Darat.

6/2

Mungkin perlu di catat bahwa”kisah”yang”di jual” Aidit pada Politburo PKI,berawal denagn adanya sebua Dewan Jenderal yang bermaksud merebut kekuasaan.

6/3

Di hari-hari kesibukan di bulan September,rencana Kelompok Untung mulai tersusun  dan paling sedikit di atas kertas akan hadir banyak pasukan bersahabat di jakarta pada Hari-H.

6/4

Sebenarnya Hari-H untuk melancarkan aksi terhadap para Jenderal ity merupakan pertanyaan yang berkali-kali muncul dalam pertemuan Kelompok Untung.

6/5

Para angggota militer Kelompok Untung tetap bersikeras mengenai masalah kehadiran kendaraan lapis baja.

6/6

Pada malam hari tanggal 27 September,setelah pertemuan dengan Kelompok Untung,Syam melaporkan kepada Aidit mengenai hal-hal yang berhubungan dengan persiapan militer untuk kudeta.

6/7

Sore hari Aidit mengatakan kepada Syam bahwa ketiganya telah memutuskan Hari-H dan Jam-J,yaitu tanggal 1 Oktober pukul 4 dini hari.

6/8

Tanggal 29 September masih berlangsung pembukaan sekitar berbagai rincian pelaksanaan kudeta.Dan pada sore harinya berlangsung berbagai kejadian di Istana,lalupada malm hari Presiden Sukarno dan Aidit terjadi suatu insiden.

6/9

Pada malam hari tanggal 30 September terlihat serentetan gerakan yang berhubungan dengan usaha melancarkan kudeta.


Ringkasan Cerita

Suasana politik dan ekonomi mengcengkram Indonesia pada tahun 1965.Radikalisasi sikap luar Negeri berkembang seiring dengan pertentangan semakin menajam,di satu sisi Negeri menghadapi keadaan ekonomi yang menyedihkan. Sukarno memihak pada PKI dalam menghadapi pimpinan tentara.Dan“Angkatan Kelima” sebagai alat pendongkrak.Lalu PKI merupakan partai yang memiliki organisasi yang luas,sasaran PKI tahun 1965 terdapat dalam slogan partai yang pertama yakni “Ganyang Kabir”. “Dwifungsi” memberikan kekuasaan dan pengaruh yang lebih luas dari yang telah di miliki PKI pada tentara untuk menghadapi pihak Angkatan Darat.

Tanggal 13 Mei 1965 bagi PKI merupakan ujian mengenai makna usaha untuk mempersenjatai rakyat,Sukarno ingin memastikan pendirian kedua perwira tinggi terhadap politasi Angkatan Bersenjata dan Sukarno mendadak menyelenggarakan pertemuan dengan para panglima dari keempat angkatan. Presiden mempunyai bukti bahwa para Jenderal berkomplotan dengan duta besar Inggris di Jakarta,Sir andrew Gilchrist.Pertemuan para panglima Angkatan terjadi konfrotasi antara Presiden dan Yani. Presiden dan pimpinan Angkatan Darat seakan-akan terjadi permainan pingpong politik. Sukarno menyinggung suatu masalah peka soal pembentukan”Angkatan Kelima.

6 Juni Presiden sukarno merayakan ulang tahunnya.Seorang komentator merinci penilaian Presiden.Presiden mengemukakan pendapat tentang para Presiden,lalu Laksamana Muda Martadinata atas nama Angkatan Laut menyatakan menolak gagasan.Sukarno tidak pernah merasa bahwa di dukung sepenuhnya oleh Angkatan Bersenjata Indonesia.

PKI telah melancarkan ofensif Propaganda besar-besaran. Kelompok lain hanya dapat di kerahkan untuk menghadapi “Nekolim”,lalu Yani menandaskan bahwa Angkatan Darat tidak dapat menerima Nasakominasi secara”organisatoris”.Suatu pertemuan petinggi-petinggi militer di ibu kota,alhasil Angkatan Darat akhirnya secara kolektif menentukan sikap mengenai gagasan untuk mempersenjatai kelompok kelompok sipil. Sukarno memanggil kembali pemimpin PKI dan Subandrio mendapat perintah.Lalu Presiden memanggil kembali nyoto nyoto yang duduk dalam kabinet.

Tahun 1965 Presiden Sukarno mulai di rajut dalam pola yang akan menentukan nasibnya. Permasalahan Presiden seakan akan membengkak cenderung untuk membesar-besarkan persoalannya.Hal ini terjadi karena adanya Perbedaan pendapat antara Presiden dan para Jenderal.

Sukarno mendapat serangan pendarahan otak (stroke) ringan.Pada tanggal 4 Agustus timbul kepanikan,termasuk desus-desus mengenai keadaan kesehatan Sukarno.Lalu Sukarno mengadakan pembicaraan dengan dua orang perwira dari pasukan Cakrabirawa,Waluyo menjadi mata rantai yang paling penting antara Untung dengan PKI. Aidit kembali di Jakarta tanggal 7 Agustus dari Beijing,lalu Aidit mendengar desus-desus mengenai penyakit presiden.Sukarno berada dalam proses penyembuhan dari serangan stroke ringan pada tanggal 7 Agustus.

Tahun 1965 persekongkolan terhadap pucuk pimpinan Angkatan Darat kian hari mendapat bentuk yang lebih nyata.Dalam tubuh pucuk pimpinan PKI terdapat sejumlah kombinasi. Di Istana Merdeka terdapat lingkaran sekeliling presiden,lingkaran terdiri dari sejumlah perwira tinggi yang dekat secara pribadi dengan Sukarno. Lingkaran ketiga adalah Politburo. Sidang Pertama dari tiga pertemuan Politburo bulan Agustus sebenarnya hanya bersifat informatif.Pertemuan ketiga dalam bulan Agustus merupakan yang terpenting dan dalam pertemuan itu telah di letakkan dasar-dasar untuk aksi pimpinan pki dalam minggu-minggu mendatang.

Sebelum tanggal 28 Agustus Adit mengambil keputusan untuk melancarkan aksi penghalangan terhadap para jenderal yang di anggap pembangkang. Kesimpulannya bahwa Adit telah menciptakan keadaan dimana ia bebas dapat bertindak sesuai dengan perkembangan situasi.Tanggal 29 Agustus,Kelompok Untung menyelenggarakan pertemuaanya yang terakhir dan pada pertemuan itu Suparjo hadir untuk pertama kalinya.

Tanggal 30 September Sukarno ingin melihat dilancarkan aksi cepat terhadap Jenderal Angkatan Darat.Di hari-hari kesibukan di bulan September,rencana Kelompok Untung mulai tersusun  dan paling sedikit di atas kertas akan hadir banyak pasukan bersahabat di jakarta pada Hari-H.Sore hari Aidit mengatakan kepada Syam bahwa ketiganya telah memutuskan Hari-H dan Jam-J,yaitu tanggal 1 Oktober pukul 4 dini hari. 

Tanggal 29 September masih berlangsung pembukaan sekitar berbagai rincian pelaksanaan kudeta.Dan pada sore harinya berlangsung berbagai kejadian di Istana,lalupada malm hari Presiden Sukarno dan Aidit terjadi suatu insiden.Dan pada malam hari tanggal 30 September terlihat serentetan gerakan yang berhubungan dengan usaha melancarkan kudeta.

Yuk simak blog lainnya :

https://panipauziyahh.blogspot.com/?m=1

https://rizya30.blogspot.com/2021/01/step-coklat-traffle.html

https://ricarospinaaa.blogspot.com/

https://nurulindahpuspasari.blogspot.com/ 

https://windiarinii.blogspot.com/2020/12/makanan-khas-bandung.html

https://nesyamillena.blogspot.com/2020/12/masa-saya-bersama-orang-tuaku-dari-bayi.html

https://yusufagmalna.blogspot.com/

https://heraagestin.blogspot.com/2021/02/5-peristiwa-bencana-di-awal-tahun-2021.html

anandhitac.blogspot.com

https://karismanrlf93.blogspot.com/?m=1

https://inibencana.blogspot.com/2020/12/bencana.html?m=1

https://firlymaharaniiiis.blogspot.com/2021/02/6-hidangan-mesir-yang-wajib-kalian-coba.html

https://iranioktavia.blogspot.com/2021/02/belajar-akuntansi-mudah.html

https://sintarahayu21.blogspot.com/?m=1


FOLLOW :

Instagram : @tiararshnca

E-mail : @ tiaraaroshanica@gmail.com

Facebook : @Tiara Roshanica

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film Magic Hour

Cinta berujung mati rasa

Review Masker Organic Mask